Kuliah Magang Sambil Bekerja di Jepang Terbuka Lebar, Gaji Sebulan hingga Rp 35 Juta

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan pelajar sekolah kejuruan di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat perhatian tersendiri dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) setempat.Sasarannya terutama pelajar jelas akhir atau yang hendak lulus.Termasuk yang telah lulus.Informasi dihimpun, Senin (15/5/2023), pihak Disnakerind Tala telah mulai blusukan ke sekolah.Tujuannya guna menyosialisasian peluang kerja di luar negeri.Sekolah yang didatangi yakni SMKN 1 Pelaihari.Pada Jumat kemarin Kepala Disnakerind Tala Masturi berinteraksi dengan kalangan pelajar setempat."Saya menyampaikan hal-hal terkait persiapan memasuki dunia kerja,Sekaligus menyampaikan info rekrutmen tenaga kerja ke Jepang," ucap Masturi, kepala Disnakerind Tala.Ia mengatakan kegiatan tersebut kegiatan kolaborasi antara Disnakerind Tala dan pihak SMKN 1 Pelaihari.Masturi menyebutkan peluang kerja di Jepang tersebut terbuka lebar.Bisa sampai 140 slot."Pada sektor perawat lansia (care giver). Lalu di dunia industri dan pertanian," papar Masturi.Lebih lanjut ia mengatakan peluang kerja tersebut merupakan pekerjaan skill sehingga perlu kesiapan skill sesuai sektor yang ingin diterjuni."Jadi, kuliah dulu di sana melalui beasiswa dari perusahaan yang menampung bekerja," papar Masturi.Bagi yang berminat, jelasnya, nanti dapat mendaftar ke Pusat Study International Connect (PSIC) di Jepang.Ini sejenis balai latihan kerja.Lembaga tersebut, kata Masturi, saat ini sedang dalam proses MoU (memorandum of uderstanding) dengan Pemkab Tala.Jadwal pengiriman bagi yang lulus seleksi pada program (kuliah magang dan bekerja di Jepang) tersebut yakni tiap Bulan Oktober dan April.Gaji yang didapatkan lumayan besar.Jika dirupiahkan sekitar Rp 30-35 juta sebulan.Tentang Program Magang Bekerja di JepangFasilitas yang Diperoleh- Kuliah mendapatkan uang saku Rp 13-15 per bulan- Gaji bekerja Rp 30-35 per bulan- Selama pendidikan di Jepang, asrama, konsumsi, dan transportasi ditanggung kampus